Jumat, 31 Maret 2017

Kalimat Efektif



Ciri – ciri Kalimat Efektif

1.     Kesatuan atau Kesepadanan
Syarat pertama agar sebuah kalimat menjadi efektif adalah kesatuan gagasan. Artinya setiap kalimat harus mempunyai gagasan pokok yang jelas dan utuh. Gagasan pokok itu mungkin satu, mungkin dua atau bahkan mungkin lebih. Kesatuan gagasan dalam kalimat dapat ditentukan oleh dua faktor. Pertama situasi kalimat, dan kedua,kejelasan makna kalimat.

Contoh :  Ani pergi ke Bandung besok lusa.

2.     Kepaduan atau Koherensi
Kesalahan penepatan kata – kata yang tidak sesuai, di depan, di tengah atau di belakang kalimat, merupakan isyarat tidak akan ada atau tidak tercapainya unsur kepaduan atau koherensi dalam kalimat. Kesalahan lain, biasanya tampak pada penempatan preposisi atau kata depan, konjungsi atau kata penghubung, dan kata- kata tugas, kalimat yang tidak padu, yang tidak koheren antara unsurnya, tidak termaksud ke dalam kalimat efektif.

Contoh kalimat yang tidak padu : Putra sangat menyukai anime onepiece. Tak hanya menyukai alur ceritanya, ia juga sangat suka dengan lagu – lagu yang menjadi Oroginal Soundtrack (OST) dari manga karya Eichiro Odha ini. Kolksinya hingga kini telah mencapai 75 buah komik dan 750 serial animenya. Putra juga sangat mnyukai buah apel dan papaya. Ia sangat mengagumi beberapa tokoh yang ada dalam cerita anime ini. Dalam komunitas sosialnya, Putra tergabung dalam sebuah komunitas pencinta serial animasi jepang ini.

Contoh kalimat yang padu : Putra sangat menyukai anime onepiece. Tak hanya menyukai alur ceritanya, ia juga sangat suka dengan lagu – lagu yang menjadi Oroginal Soundtrack (OST) dari manga karya Eichiro Odha ini. Kolksinya hingga kini telah mencapai 75 buah komik dan 750 serial animenya. Ia sangat mengagumi beberapa tokoh yang ada dalam cerita anime ini. Dalam komunitas sosialnya, Putra tergabung dalam sebuah komunitas pencinta serial animasi jepang ini.

3.     Kesejajaran atau Keparalelan
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk garamatikal yang sejajar atau sama untuk unsur – unsur kalimat yang mempunyai bagian atau jabatan yang sama. Tanpa kesejajaran atau paralisme, sebuah kalimat hanya akan menjadi deretan kata yang sulit dipahami maksud dan maknanya dengan cepat. jika frasa pertama memakai imbuhan di-kan atau me-kan, maka frasa kedua dan ketiga harus menggunakan imbuhan di-kan atau me-kan pula.

Contoh kalimat tidak sejajar : Ketua Osis meminta kepada semua kepala definisi untuk memindak anggota yang tidak disiplin, anggota yang lalai dalam mengerjakan tugasnya harus ditegur, dan ketua harus memberi hukuman yang tegas dan siapapun anggotanya yang terbukti tidak menjalankan tugas dengan baik.
Contoh kalaimat yang sejajar : Ketua Osis meminta kepada semua kepala definisi untuk memindak anggotanya yang tidak disiplin, menegur anggota yang melalaikan tugas, dan bahkan harus berani memberikan hukuman tegas pada siapapun anggota yang terbukti tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.

4.     Penekanan atau Titik berat
Memberikan tekanan pada bagian – bagian tertentu yang dianggap penting oleh penulis atau jurnalis, atau harus mendapat perhatian khusus oleh khayalan pembaca, pendengar atau pemirsa, dalam Bahasa jurnalistik disebut penekanan, titik berat, atau empasis. Jika subjek yang ingin kita tonjolkan, maka subjek kita tempatkan pada awal kalimat. Jika predikat ingin kita angkat karena misalnya mengandung nilai berita besar, maka predikat itulah yang digeser ke awal kalimat. Begitu juga jika kita ingin menonjolkan unsur objek atau keterangan waktu dan tempat. Cara ini disebut dengan pemindahan posisi dalam kalimat.

Contoh:   Harapan siswa di Indonesia adalah perencanaan pendidikan gratis tidak hanya di sekolah Negri saja tapi di seluruh sekolah, di Indonesia.

5.     Kelogisan atau Kenalaran
Setiap kalimat jurnalistik yang ditulis oleh penulis, jurnalis, atau editor, haruslah logis. Logis berarti kalimat yang disusun dapat diterima logika akal sehat. Ketidak logisan muncul dalam sbuah kalimat bila kita kurang cermat atau bahkan ceroboh dalam rangkai kata, frasa, dan klausa jurnalistik yang kit abaca menjadi terasa aneh, janggal, menyesatkan.

Contoh kalimat yang tidak logis : Untuk Bapak Lurah yang kami hormati, kami undang ke depan untuk memberikan kata sambutan, waktu dan tempat kami persilahkan.

Contoh kalimat yang logis : Untuk Bapak Lurah yang terhormat, kami persilahkan untuk memberikan kata sambutan.


1 komentar:

  1. Harrah's Philadelphia casino opens for business on November 17
    The first phase of 바카라 사이트 the 영천 출장샵 Harrah's Philadelphia 의왕 출장마사지 casino 거제 출장안마 project, which started in the early 1990s, is expected to include more than 2,200 김포 출장샵 slot machines and

    BalasHapus

ANALISIS SWOT DALAM GALERI KAMERAKU

ANALISIS SWOT DALAM GALERI KAMERAKU Website GALERI KAMERAKU ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar gambar-gambar yang telah di a...