Longsor di Lereng Wilis Seperti Gemuruh, 39 Warga
Mengungsi
TEMPO.CO, Kediri – Musibah longsor terjadi di lereng Gunung
Wilis Kabupaten Kediri. Sedikitnya 39 warga diungsingkan ke kantor kelurahan
setelah reruntuhan longsor menimpa beberapa rumah penduduk.
Longsor yang terjadi pada Kamis 6 April 2017 petang kemarin menimpa delapan
rumah di Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pemukiman yang berada di
bawah bukit setinggi 100 meter ini runtuh setelah diguyur hujan deras selama
empat jam. “Saya sempat terjatuh saat lari keluar rumah,” kata Fartimah, warga
Desa Surat yang rumahnya tertimpa longsor, Jumat 7 April 2017.
Ibu rumah tangga ini menjelaskan
dirinya sedang mencuci piring di dapur saat longsor terjadi. Saat berada di
bagian rumah belakang, dia mendengar suara gemuruh diikuti reruntuhan tanah
dari bukit yang berada persis di belakang rumah yang berfungsi sebagai dapur.
Beruntung Fartimah sigap berlari ke luar rumah untuk menghindari tumpukan tanah
yang menimpa dapurnya.
Rumah Fartimah bukan satu-satunya
yang tertimpa longsor di desa itu. Tujuh rumah lainnya turut tertimpa
reruntuhan tanah meski tak sampai mengubur semua bagian rumah. Mereka segera
diungsikan dari tempat tinggal ke Kantor Desa Surat yang lebih aman dari lokasi
bencana.
Kepolisian Sektor Mojo melarang
warga menempati rumah mereka untuk menghindari korban jika terjadi longsor
susulan. Untuk mencegah mereka masuk, petugas memasang garis polisi
mengelilingi rumah yang tertimpa longsor.
Perangkat Desa Surat, Gito Susanto mengatakan hingga malam tadi sebanyak 39
warga bermalam di kantor desa. Dengan alas tidur seadanya seperti karpet dan
tikar, mereka menghabiskan malam bersama keluarganya demi menghindari longsor
susulan. “Mereka membawa sendiri perlengkapan tidur dari rumah,” kata Gito.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten
Kediri segera mengirimkan bantuan logistik seperti selimut, perlengkapan bayi,
dan konsumsi untuk membantu warga di lokasi pengungsian. Pemerintah desa
melarang mereka kembali ke rumah mengingat kontur tanah yang labil dan mudah
longsor.
Analisis :
Paragraf Pertama : Ide pokoknya adalah Musibah
longsor di Kediri menyebapkan warga mengungsi.
Paragraf ke Dua : Ide pokoknya adalah Kamis 6 April 2017 terjadi longsor
dan Pemukiman yang berada di bawah bukit setinggi 100 meter ini runtuh setelah
diguyur hujan deras selama empat jam.
Paragraf
ke Tiga : Fatimah seorang yang berhasil melarikan diri sebelum longsor itu
mengenai dirinya.
Paragraf ke
Empat : Tujuh rumah tertimpa reruntuhan tanah longsor dan parawarga diungsikan
ketempat yang lebih aman.
Paragraf ke
Lima : Kepolisian Sektor Mojo melarang warga menempati rumah mereka dan untuk
mencegah warga kembali petugas memasang garis polisi mengelilingi rumah yang
tertimpa longsor.
Paragraf ke
Enam: Gito Susanto mengatakan hingga malam tadi sebanyak 39 warga bermalam di
kantor desa dan mereka semua membawa kperluan tidur dari rumah mereka masing –
masing.
Paragraf ke
Tujuh : Bapak Gito Susanto berharap pemerintah kabupaten mengirimkan bantuan untuk
para pengungsi.
Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2017/04/07/058863583/longsor-di-lereng-wilis-seperti-gemuruh-39-warga-mengungsi